3.18.2009

asslmkm..

halo
apa kabar semua..?
salam super!!



Baca selengkapnya......

1.19.2009

SOFTWARE KALKULATOR

download software kalkulator(basis)


Baca selengkapnya......

12.23.2008

download software

qur'an in word


Baca selengkapnya......

12.13.2008

materi matlab

download materi matlab
matriks1
matriks2
pencarian akar persamaan
polinomial
faktor, fpb, kpk
statistik




Baca selengkapnya......

6.19.2008

makalah akhlak sesama manusia



Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang. Dari sifat yang ada itulah terpancar sikap dan tingkah laku perbuatan seseorang, seperti sifat sabar, kasih sayang, atau malah sebaliknya pemarah, benci karena dendam, iri dan dengki, sehingga memutuskan hubungan silaturahmi.

DAFTAR ISI


Daftar Isi_________________________________________________ 1

BAB I PENDAHULUAN_____________________________________ 2
A. Latar Belakang Masalah___________________________________ 2
B. Tujuan_________________________________________________ 2

BAB II PEMBAHASAN MASALAH____________________________ 3
A. Pengertian_____________________________________________ 3
B. Akhlak yang Agung (Rasulullah is our idol)____________________ 5
C. Akhlak Mahmudah_______________________________________ 6
D. Akhlak Madzmumah______________________________________ 7
E. Akhlak dalam Berkehidupan________________________________ 9

BAB III PENUTUP_________________________________________ 11
A. Kesimpulan_____________________________________________ 11

Daftar Pustaka____________________________________________ 12









BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang. Dari sifat yang ada itulah terpancar sikap dan tingkah laku perbuatan seseorang, seperti sifat sabar, kasih sayang, atau malah sebaliknya pemarah, benci karena dendam, iri dan dengki, sehingga memutuskan hubungan silaturahmi.

Akhlak yang baik dan mulia akan mengantarkan kedudukan seseorang pada posisi yang terhormat dan tinggi. Atas dasar itulah kami menyusun makalah ini, agar kita semua sebagai makhluk Allah, tidak tersesat dalam menjalani hidup, dan dapat menjadikan Rasulullah sebagai idola kita, karena sesungguhanya pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi kita.


B. Tujuan

Penulisan makalah ini, dimaksudkan untuk menginformasikan kepada pembaca, apa itu akhlak sesama manusia, apa dan bagaimana akhlak yang sebenarnya diajarkan islam, demi terciptanya kehidupan yang islami menuju keridhoan Allah.










BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. PENGERTIAN
Akhlak Kepada Sesama Manusia
Menurut bahasa :
Perkataan akhlak berasal dari kata (al-akhlaaku) yaitu kata jama dari kata (al-khuluqu) berarti tabiat, kelakuan, perangai, tingkah laku, adat kebiasaan, malah ia juga berarti agama itu sendiri. Perkataan (al-khuluqu) ini di dalam Al-Quran hanya terdapat pada dua tempat sahaja, diantaranya ialah:
    
Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak agung. (Al-Qalam:4)

Sementara perkataan (al-khalqu) berarti kejadian, ciptaan, dan juga bermaksud kejadian yang indah dan baik. Apabila dirujuk kepada kejadian manusia, ia bermaksud struktur tubuh badannya yang indah dan seimbang. Jika dirujuk kepada kejadian alam semesta, ia juga membawa arti kejadian atau ciptaan yang indah, tersusun rapi, menurut undang-undang yang tepat.

Menurut istilah :
Definisi akhlak menurut istilah ialah sifat yang tertanam di dalam diri yang dapat mengeluarkan sesuatu perbuatan dengan senang dan mudah tanpa pemikiran, penelitian dan paksaan.

Para ulama ilmu akhlak memberikan pandanganya sebagai berikut :

Ibnu Maskawaih : ahli falsafah Islam yang terkenal, menjelaskan akhlak itu sebagai keadaan jiwa yang mendorong ke arah melahirkan perbuatan tanpa pemikiran dan penelitian.

Imam Ghazali : akhlak ialah suatu keadaan yang tertanam di dalam jiwa yang menampilkan perbuatan-perbuatan dengan senang tanpa memerlukan pemikiran dan penelitian. Apabila perbuatan yang keluar itu baik dan terpuji menurut syara dan aqal, perbuatan itu dinamakan akhlak yang mulia. Sebaliknya apabila keluar perbuatan yang buruk, ia dinamakan akhlak yang buruk.



Al-Qurthuby : suatu perbuatan manusia yang bersumber dari adab kesopanannya itu disebut akhlak, karena perbuatan itu termasuk bagian dari kejadiannya.

Jadi akhlak atau budi pekerti itu ialah tabiat, kebiasaan, atau perangai-perangai yang menertibkan amal usaha dengan mudah, tingkah laku, tutur kata, sikap dan kelakuan. Jika perangai itu mulia, maka terbitlah dari padanya amal kebajikan tingkah laku yang sopan, tutur kata yang bagus dan sikap kelakuan yang menyenangkan. Akhlak yang baik itu hendaklah dipupuk dan dipelihara sehingga sehati dengan diri kita, agar dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Imam Al-Ghazali lagi, akhlak yang mulia itu mengandung 4 perkara, yaitu bijaksana, memelihara agama dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan kekuatan hawa nafsu) dan bersifat adil. Perkara ini jelas merangkumi sifat-sifat seperti berbakti kepada ibu bapak, keluarga dan negara, hidup bermasyarakat serta bersilaturahim, berani mempertahankan aqidah agama, senantiasa bersyukur kepada Allah SWT., reda dengan kesengsaraan, bertutur kata yang benar dan lain sebagainya.

Masyarakat dan bangsa yang memiliki akhlak mulia adalah penggerak ke arah pembinaan kejayaan yang diridhoi Allah. Seperti pepatah seorang penyair Mesir, Syauqi Bei : “Hanya saja bangsa itu kekal selama berakhlak, bila akhlaknya telah lenyap, maka lenyap pulalah bangsa itu.

Dalam kehidupan manusia, akhlak itu diumpamakan seperti bunga dalam sebuah taman. Bagaimanapun luas dan indahnya sebuah taman, tetapi kalau tidak dihiasi dengan bunga-bungaan, maka taman itu tidak jauh berbeda seperti tanah perkuburan. Sebagai contoh, seorang yang mempunyai badan yang sehat, perawakan yang gagah, tampan, menarik, berilmu, kaya bahkan berpangkat, tetapi jika ia mempunyai akhlak yang tercela dan perangai yang jahat, tidak ubahnya seperti wajah yang cantik, tetapi di pipinya terguris memanjang tanda bekas luka, kesan itulah yang menjatuhkan nilai-nilai yang asli.








B. AKHLAK YANG AGUNG ( Rasullullah is our Idol……! )

Bagi seorang Muslim, akhlak yang terbaik ialah seperti yang terdapat pada diri Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam, karena sifat-sifat dan perangai yang terdapat pada dirinya adalah sifat-sifat yang terpuji dan merupakan uswah hasanah. Yaitu contoh tauladan terbaik bagi seluruh kaum Muslimin. Allah subhaanahu wa taaala sendiri memuji akhlak Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam di dalam Al-Quran sebagaimana firmanNya:
    
Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak agung. (Al-Qalam:4)

   
Kami pasti akan mengangkat namamu (hai Muhammad) setinggi-tingginya. (Al-Insyirah : 4)

                 
Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik (uswatun hasanah) bagi orang yang mengharapkan (keridhoan) Allah, hari akhirat, dan ia banyak mengingat Allah. (Al-Ahzab : 21)

Ahklak yang mulia atau yang hina, adalah terbit dari jiwa dan hati manusia itu sendiri. Sebagaimana hadis riwayat Imam al-Bukhori, Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging, apabila ia baik, baik pulalah seluruh badannya. Tetapi bila ia buruk (rusak), buruk pulalah seluruh badannya. Ingatlah, ia adalah hati (jiwa)”

Hadis ini menjelaskan hanya jiwa itu sendiri saja yang menjadi pendorong untuk menggerak perbuatan yang baik ataupun yang tercela, karena hati itu merupakan pusat yang menyebabkan terjadinya sesuatu kelakuan, perbuatan atau tindakan tingkah laku. Jika jiwanya baik, pastilah amalan dan tindakan yang dilahirkannya itu terpuji, demikian pula apabila jiwa itu jahat, tindakan kelakuan yang timbul itu pun hina dan tercela.



Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah akhlak, sikap, tindakan dan tingkah laku seorang itu terpuji atau tercela, Islam telah memberikan kepada kita, sebuah sumber dan pedoman hidup yang tetap benar dan mulia, yaitu wahyu Allah SWT sebagaimana yang tercantum dalam kitab suci al-Quran, dan sunnah Nabi Muhammad SAW melalui perkataan, perbuatan, dan pengakuan baginda. Kedua sumber inilah yang menentukan satu tingkah laku moral atau akhlak yang kekal, universal, tetap terus menerus benar, baik, mulia sepanjang masa, dalam semua keadaan masa dan tempat.

Al-Quran adalah wahyu dari Allah SWT yang mengandung petunjuk, pembimbing, dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Maka wajiblah bagi kita untuk berpedoman kepada al-Quran, bukan sekedar untuk muslim, tetapi untuk sekalian makhluk yang mengakui dirinya manusia.


C. AKHLAK MAHMUDAH

Yaitu akhlak yang terpuji, yang berupa semua akhlak yang baik-baik, yang harus dimiliki setiap orang, terhadap Allah, sesama manusia, dan makhluk yang lain.
Para ulama akhlak mengatakan, akhlak yang baik merupakan sifat para nabi dan orang-orang siddiq.

1. Jujur
Sifat jujur merupakan induk dari sifat-sifat baik yang lain, yang membawa kepada orang untuk berbuat kebaikan. Karena itu Rasulullah menyebutkan benar atau jujur ini sebagai semacam “kunci” masuk surga.
Kebenaran dan kejujuran adalah sendi yang terpenting bagi tegaknya masyarakat. Tanpa kebenaran akan hancurlah masyarakat, sebab hanya dengan kebenaran maka dapat tercipta adanya saling pengertian satu sama lain dalam masyarakat, dan tanpa adanya saling pengertian tidak mungkin terjadi tolong-menolong.
Rasulullah besabda :
“Wajib kepadamu berlaku benar, karena sesungguhnya kebenaran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu membawa ke surga. Seorang tiada henti-hentinya berkata dan berlaku benar dan mengusahakan sungguh-sungguh akan kebenaran, sehingga dicatat ia di sisi Allah sebagai seorang siddiq. (Riwayat Bukhori)

“Empat perkara apabila ada padamu, tidak akan merugikan lepasnya segala sesuatu dari dunia dari padamu, yaitu memelihara amanat, tutur kata yang benar, akhlak yang yang baik, dan bersih dari tamak. (Riwayat Ahmad)
2. Ikhlas
Arti ikhlas ialah murni, atau bersih (tidak ada campuran). Maksudnya adalah bersihnya sesuatu perbuatan dari campuran-campuran niat yang selain Allah, seperti ingin dipuji orang, ingin mendapat nama, dan lain sebagainya.
Jadi sesuatu pekerjaan dapat dikatakan ikhlas, kalau pekerjaan itu dilakukan semata-mata karena Allah saja, mengharap ridhoNya, dan pahalaNya.
Rasulullah besabda :
Allah tidak menerima amal, kecuali amal yang dikerjakan dengan ikhlas karena Allah, dan dimaksudkan untuk mencari keridhoanNya.(Riwayat Ibnu Majah)

3. Qona’ah
Sifat ini artinya, menerima dengan (hati) rela dengan apa yang ada, atau merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Sifat ini bukan berarti mengajarkan kemalasan kepada manusia sehingga tidak mau berikhtiar, tetapi sifat ini bersangkutan dengan sikap hati/mental dalam menghadapi apa yang kita miliki, atau dalam menghadapi apa yang sedang menimpa diri kita. Maka beruntunglah orang yang hatinya telah mencapai qona’ah.
Rasulullah bersabda :
“Berbahagialah barangsiapa yang mendapat petunjuk untuk masuk islam, sedang keadaan hidupnya sederhana, tetapi qona’ah”. (Riwayat Tirmidzi).

“Qona’ah itu adalah harta yang tidak bisa hilang dan simpanan yang akan lenyap”. (Riwayat Tabrani).

Dan masih banyak lagi, sifat-sifat terpuji yang harus kita miliki dan kita aplikasikan dalam kehidupan, karena Allah telah menyerukan kepada kita untuk berbuat kebajikan di muka bumi ini.


D. AKHLAK MADZMUMAH

Yaitu akhlak / perbuatan buruk yang dilakukan kepada Allah, sesama manusia, dan makhluk-makhluk yang lain. Akhlak ini harus dihindari dan dijauhi oleh setiap orang, karena menurut para ulama, akhlak yang buruk merupakan sifat syaitan dan orang-orang yang tercela.
1. Dusta
Ialah pernyataan tentang sesuatu hal yang tidak cocok dengan keadaan yang sesungguhnya. Dalam pandangan agama, dusta adalah suatu hal yang sangat terkutuk dan tercela. Dan bahayanya ketika orang telah berdusta adalah, ia tidak akan mendapat keprcayaan dari orang lain, walau perkataannya itu benar.
Rasulullah bersabda :
“… peliharalah lidahmu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kecurangan, dan kecurangan membawa ke neraka… “.(Riwayat Bukhori)

2. Takabur
Sifat ini berarti merasa/mengaku dirinya paling besar, tinggi atau mulia, yang intinya melebihi orang lain.
Takabur ada tiga macam, yang pertama adalah takabur kepada Allah, yaitu sikap tidak mau memperdulikan ajaran-ajaran Allah, kedua adalah takabur kepada Rasul, yaitu merasa rendah bila dirinya mengikuti dan mematuhi Rasul tersebut, takabur kepada Rasul sama hukumnya dengan takabur kepada Allah, dan yang ketiga adalah takabur sesama manusia, perasaan sombong, bahwa dirinya paling hebat diantara yang lain.
Rasulullah bersabda :
“Tidak dapat masuk surga, orang yang di dalam hatinya ada terselip sedikit saja takabur. (Riwayat Muslim).

3. Dengki
Adalah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain, berusaha untuk menghilangkan kenikmatan itu dari orang tersebut, baik dengan maksud kenikmatan itu berpindah ke tangannya atau tidak.
Rasulullah bersabda :
“Jauhkanlah dirimu dari dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebajikan-kebajikan seperti halnya api memakan kayu”. (Riwayat Abu Daud).

Namun Rasulullah menyebutkan, ada dua bentuk kedengkian yang dihalalkan yaitu :
 Dengki (iri hati) kepada orang yang alim tentang Al-Quran, yang ilmu-ilmunya itu diamalkan dan dijadikan sebagai pedoman hidupnya siang dan malam.
 Dengki kepada orang yang kaya, yang kekayaannya dipergunakan untuk amal-amal kebaikan. (Riwayat Bukhori-Muslim).

Dan masih banyak lagi sifat-sifat buruk yang harus kita ketahui dan harus kita hindari dalam melaksanakan hidup, demi menuju keridhoan Allah.






E. AKHLAK DALAM BERKEHIDUPAN

1. Akhlak Bersahabat
Bersahabat merupakan nikmat Allah yang diberikan kepada umat islam di dunia ini. Bersahabat akan menjadi suatu kenikmatan, apabila didasari atas tujuan karena Allah, dan akan menjadi kebahagiaan apabila diatur dengan akhlak atau kaidah yang datangnya dari Allah SWT dan RasulNya.
Allah berfirman :
…             … 
“Dan ingatlah nikmat Allah atas kamu, tatkala kamu bermusuh-musuhan. Kemudian Allah jadikan hati-hati kamu lunak, kemudian atas kenikmatanNya kamu menjadi bersahabat”. (Ali Imron : 103).

Kaidah-kaidah bersahabat dalam islam yang ditentukan oleh Al-Quran dan Al-Hadis, diantaranya adalah :

 rendah hati dan tidak sombong
 saling kasih mengasihi
 memberi perhatian terhadap keadaan sahabat
 selalu membantu keperluan sahabat
 menjaga kawan dari gangguan orang lain
 memberi nasihat dan kritik
 mendamaikan jika berselisih
 doakan dengan kebajikan


2. Akhlak Bertetangga
Setiap umat islam harus mengetahui bahwa tetangganya mempunyai hak dan kewajiban, oleh karena itu haruslah saling menghargai dalam kehidupan bertetangga, karena saudara kita yang terdekat, adalah tetangga kita sendiri.
Rasulullah bersabda :
“Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia selalu menghormati tetangganya”. (Riwayat Bokhori-Muslim)

Allah berfirman :
                          •       • 

“Dan berbaktilah kepada Allah SWT : jangan mempersekutukan Dia dengan sesuatu apapun, dan terhadap kedua ibu bapak berbuat baiklah, demikian juga kepada keluarga yang dekat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat, tetangga jauh, teman sekehidupan, orang-orang dalam perjalanan dan orang-orang yang menjadi hamba sahayamu, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang congkak dan sombong, baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan. (An Nisa : 36)

Akhlak bertetangga dalam islam yang diatur oleh Al-Quran dan Hadis adalah sebagai berikut :

 tidak boleh menyiksa atau menyakiti
 tidak boleh melampaui hak-hak milik
 tidak boleh menyebarkan rahasia tetangga
 tidak boleh membuat gaduh
 saling menasihati
 saling tukar hadiah atau pemberian


3. AKHLAK TERHADAP SESAMA MUSLIM
Sebagai muslimin dan muslimat yang baik, tidaklah hanya menjalankan kewajiban terhadap agamanya saja yang sebatas menjalankan ritual ibadah kepada Allah SWT, tetapi manusia juga merupakan makhluk sosial yang pastinya akan terjun ke kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, berlaku baiklah terhadap sesama muslim, karena sesungguhnya muslim yang beriman adalah bersaudara.
Rasulullah bersabda :
“Mukmin yang paling sempurna imannya, adalah yang baik akhlaknya di antara mereka”. (Riwayat Abu Daud)

Allah berfirman :
       •    
“Sesungguhnya umat yang beriman, satu terhadap yang lainnya adalah bersaudara (kandung), hendaknya selalu diusahakan perdamaian diantara para mereka yang besaudara itu, selalu bertaqwalah kepada Allah, semoga kamu selalu mendapat curahan rahmat dari Allah”. (Al-Hujuraat : 10)

Akhlak dalam berhubungan dengan sesama muslim yang diajarkan oleh syari’at islam adalah sebagai berikut :

 menghubungkan tali persaudaraan
 saling tolong menolong
 membina persatuan
 waspada dan menjaga keselamatan bersama
 berlomba mencapai kebaikan
 bersikap adil
 tidak boleh mencela atau menghina
 tidak boleh tuduh-menuduh
 tidak boleh bermarahan
 memenuhi janji

BAB III
PENUTUP


A. KESIMPULAN

Akhlak ialah suatu keadaan yang tertanam di dalam jiwa yang menampilkan perbuatan-perbuatan dengan senang tanpa memerlukan pemikiran dan penelitian. Apabila perbuatan yang keluar itu baik dan terpuji menurut syara dan aqal, perbuatan itu dinamakan akhlak yang mulia. Sebaliknya apabila keluar perbuatan yang buruk, ia dinamakan akhlak yang buruk.

Oleh karena itu kita sebagai muslim, haruslah menanamkan sifat-sifat yang baik, agar akhlak yang keluar dari diri kita, merupakan akhlak yang terpuji, yang disukai oleh Allah, dan hanya Rasulullah yang pantas kita jadikan idola dalam kehidupan.




















DAFTAR PUSTAKA


Tatapangarsa, Humaidi. AKHLAK YANG MULIA. Surabaya : PT. Bina Ilmu. 1991.

Salim, Abdullah. AKHLAQ ISLAM. 1986.

Umary, Darmawie. MATERI AKHLAK. Solo : CV. Ramadhani. 1986.

Djatnika, Rachmat. SISTEM ETHIKA ISLAMI. Surabaya : Pustaka Islam. 1985.

Beberapa website di internet.

Baca selengkapnya......

6.10.2008

resume pemanasan global

PEMANASAN GLOBAL


Apa itu Pemanasan Global?
Pemanasan Global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan membuatnya panas. Kenaikan suhu ini merubah iklim, menyebabkan berubahnya pola cuaca yang dapat meimbulkan peningkatan curah hujan yang tidak biasa, semakin ganasnya angin dan badai, bahkan terjadinya bencana alam yang memakan banyak korban.

Apa sebab dan Bagaimana terjadinya?
1. Matahari memancarkan cahayanya ke bumi dalam wujud Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yg sangat pendek.
2. Pancaran tersebut menyebabkan bumi selalu hangat.
3. Bumi akan memancarkan ulang gelombang radiasi ini dalam bentuk gelombang Infra merah dan Ultra Violet yang sebagian besar akan menembus atmosfer bumi dan sebagian kecil lagi akan balik kearah bumi lagi.
4. Komposisi gas dalam atmosfer adalah Methan, H2Odan CO2,(dalam jumlah yg ideal).
5. Jika komposisi ini berubah, CO2 dan Methan makin meningkat karena polusi, Industri dll, maka yang terjadi di bumi adalah komposisi ini tidak ideal lagi.
6. Komposisi yang tidak ideal ini akan menyebabkan gelombang Infra merah yang dipancarkan dari bumi ke luar angkasa akan memantul lagi di atmosfer dan balik lagi ke bumi.
7. Dalam atmosmer yang normal, radiasi balik ini jumlahnya lebih sedikit daripada radiasi yang menembus atmosfer bumi, tetapi dalam atmosfer yg tidak normal karena komposisinya yg berubah, maka radiasi balik ini akan meningkat sekali.
8. Ini yang menyebabkan pemanasan Global dan membuat suhu bumi semakin meningkat dan menyebabkan melelehnya es di kutub utara dan selatan dan meningkatkan permukaan air laut.
9. Fenomena ini juga disebut efek rumah kaca. Menurut perhitungan para ahli, jika kondisi ini dibiarkan terus menerus maka dalam waktu kurang dari 100 tahun, maka terjadilah seperti yang tergambar pada air bah seperti jaman nabi NUH, banyak pulau akan tenggelam, banyak negara akan hilang, akan banyak sekali perang antar negara yang memperebutkan air bersih dll.


Pencegahan / Solusi
Adalah dengan cara menurunkan kadar emisi CO2 yang ada, terutama bagi negara-negara Industri, mengurangi kendaraan-kendaraan yang menghasilkan karbon diokisida, yang intinya menyetabilkan kondisi gas yang ada di atmosfer bumi ini (Methan, H2Odan CO2).
Ini adalah beberapa cara yang mungkin dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global.
1. selalu sediakan tempat sampah
2. jalan kaki lebih sehat
3. lakukan hemat energi.
4. gunakanlah sepeda
5. tanamilah halaman rumah dengan pohon dan bunga
6. gunakan kulkas non CFC
7. desain rumah dengan sirkulasi yg baik
8. jangan membakar sampah
9. kurangi pembangunan rumah kaca
Yang jadi pertanyaan, apakah semua itu bisa dilakukan oleh manusia zaman sekarang ini?

Disusun oleh :
Mahasiswa Pendidikan Lingkungan Hidup, Matematika 4.B
Kelompok 1
1. Muhammad Budiman
2. Beny
3. Rifaat
4. Herman
5. Muthia Zulfa
Baca selengkapnya......

makalah metode ceramah

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik, guru (pendidik), tujuan pembelajaran, metode mengajar, dan media. Selain itu peranan seorang pendidik/pengajar juga tidak kalah penting, yaitu bagaimana seorang pengajar bisa mengembangkan potensi kegiatan pengajarannya dan potensi siswanya, dalam rangka mentransfer ilmu pengetahuan, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal.


Dalam proses belajar mengajar, tentulah harus menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan kondisi yang ada, agar tercipta suatu lingkungan belajar (class orcestra) yang efektif dan efisien, yang membuat si peserta didik menjadi fun, dan senang melakukannya.
Dari sekian banyak metode pembelajaran, metode ceramah adalah metode yang paling umum dipakai oleh para pengajar, baik ditingkat Sekolah Dasar, hingga Perguruan Tinggi sekalipun. Namun apa yang menyebabkan itu semua, apa itu metode ceramah, bagaimana metode ceramah itu dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, segala kelebihan, termasuk kekurangannya, akan kami bahasa pada bab berikutnya.


B. Identifikasi Masalah

C. Tujuan
Penulisan makalah ini, dimaksudkan untuk menginformasikan apa itu metode ceramah, dan bagaimana metode cermah yang baik, agar tidak terdapat kekeliriuan dalam cara penyampaian materi, yang merupakan metode yang banyak dipakai oleh banyak orang.


BAB 2
PEMBAHASAN


A. Pengertian Metode Ceramah
Metode ceramah (preaching method) adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa, yang pada umumnya mengkuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk penyampaian informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan buku dan alat bantu peraga.
Metode ini bersifat terpusat, sehingga menghasilkan komunikasi yang searah, yaitu proses penyampaian informasi dari pengajar kepada peserta didik, sementara proses belajar yang baik adalah adanya interaksi dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga terjadi proses belajar yang efektif dan menyenangkan, serta tujuan pembelajaran pun dapat tercapai dengan baik.


B. Metode Ceramah yang Menyenangkan
Metode ceramah yang monoton, memanglah dirasakan sangat membosankan bagi para peserta didiknya, apalagi bila disajikan dalam bentuk dongeng, yang berfungsi sebagai pengantar siswanya untuk tidur di malam yang hening, bahkan kadang kala si pengajar melenceng dari materi yang semestinya disampaikan, justru ia malah menceritakan tentang keadaan keluarganya, sampai ke para tetangganya, seolah-olah si guru itu curhat kepada muridnya. Hal ini serupoa dengan sebuah situs dari internet yang menceritakan
Ini adalah contoh nyata dari bumi belahan lain di dunia pendidikan, oleh karena itu kita sebagai calon guru masa depan yang baik, haruslah mempersiapkan segala sesuatunya, baik itu dari segi disiplin ilmu, pemahaman segala konsep dan teknik segala keterampilan, hubungan sosial terhadap lingkungan, serta akhlak dari personal kita sendiri, karena bukanlah tidak mungkin, kisah dosen tadi terjadi pada diri kita, menjadi seorang pengajar yang membosankan, tidak menarik, bahkan sampai dijuluki ‘monster’ oleh anak didik kita sendiri.
Lalu bagaimana sebenarnya metode ceramah yang baik dan menyenangkan? Maka jawabnya adalah :
· Seorang guru harus menciptakan situasi belajar (class orcestra) yang efektif, efisien dan menyenangkan bagi siswanya, karena dengan senangnya itu, si anak akan mau belajar (khusunya dalam pembelajaran matematika), dan menjadi pintar, bukan gurunya saja yang pintar.
· Menggunakan strategi yang tepat, jadi sang guru itu harus menguasai berbagai macam metode, teknik, dan pendekatan, serta mempunyai keterampilan khusus dalam penyampaian materi.
· Kreatif, sehingga siswa tidak bosan, karena terdapat inovasi dalam penyampaian materi.
· Menggunalkan lebih dari satu metode, yang biasa kita sebut ‘Metode Ceramah Plus’, jadi dengan metode ceramah plus ini, kita dapat menggabungkan metode ceramah dengan metode lainnya, seprti dengan metode diskusi, yang disisipi tanya jawab sehingga siswa tidak pasif, dengan drill method, siswa langsung mempraktekan sendiri keterampilan yang sedang diajarkan, bagaimana cara membuatnya, menggunakannya, apa manfaatnya dan sebagainya, dengan metode demonstrasi, yang langsung memperagakan alat peraganya, dan banyak lagi metode yang dapat digabungkan dengan metode ceramah, bahkan akan menjadi lebih banyak lagi jika anda sebagai calon guru masa depan, memanfaatkan otak anda untuk berkreatifitas dalam menciptakan teknik pembelajaran.
· Memanfaatkan teknologi, penyajian ceramah pastinya akan menjadi sangat menarik jika disajikan dengan bantun LCD, seorang guru hanya membawa laptop, sambungkan ke LCD, muncullah bahan/materi-materi yang akan disampaikan, jadi guru dapat menjelaskan semenarik mungkin kepada siswa, yang tidak akan membuat siswa menjadi bosan dan mengantuk, dan tentunya materi yang disampaikan menjadi lebih sistematis, karena telah dirancang sebelumnya.


C. Kelebihan Metode Ceramah
· Dapat menampung banyak siswa, sehingga setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan si pengajar, dan biaya pun menjadi relatif lebih murah.
· Guru dapat memberikan tekanan terhadap hal-hal yang dianggap penting, sehingga waktu dan energi dapat digunakan se efektif mungkin
· Dapat menyelesaikan kurikulum/silabus dengan lebih mudah dan lebih cepat.
· Sangat baik, jika terbatasnya jumlah buku dan alat peraga.


D. Kekurangan Metode Ceramah
· Kegiatan belajar mengajar akan mejadi tidak efektif, bahkan membosankan, karena tidak adanya interaksi dalam kegiatan itu.
· Terlalu banyaknya materi yang di ceramahkan (disampaikan) akan membuat si anak tidak mampu menguasai semua materi.
· Pembelajaran melalui ceramah, cenderung lebih mudah terlupakan dibanding dengan belajar dengan melakukan (learning to do).
· Sistem pembelajaran si anak lebih ke arah hafalan (rote learning), sehingga akan kebingungan bila ditanya pengertian dan asal muasal suatu rumus misalnya dalam pembelajaran matematik.



BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Metode mengajar yang bervariasi perlu dimiliki oleh pendidik dan dipraktikkan pada saat mengajar.
2. Pendidik yang bijaksana dalam pelaksanaan pengajaran, selalu berfikir bagaimana murid-muridnya, apakah murid-muridnya dapat mengerti apa yang disampaikan, apakah murid mengalami proses belajar, apakah materinya sesuai dengan pemahaman dan kematangan anak, dan sebagainya.
3. Pengajaran dengan metode yang efektif dan menyenangkan, akan menghasilkan tujuan pembelajaran yang optimal.


B. Saran
1. Bagi mereka yang terlibat dalam dunia keguruan, hendaknya secara antusias untuk meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan, khusunya yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dalam dunia pendidikan, dan juga semakin memperbaiki hubungan sosial, dan personal diri kita sendiri.
2. Meningkatkan gaya pengajaran, dengan memahami berbagai metode, teknik, dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi.
3. Memanfaatkan teknologi, agar terdapat variasi dalam proses belajar mengajar.
Baca selengkapnya......